Translate

3 Desember 2022

TUGAS 1 PAI MKWU4101

 

1.  

a)         وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّتَّخِذُ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَنْدَادًا يُّحِبُّوْنَهُمْ كَحُبِّ اللّٰهِ ۗ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَشَدُّ حُبًّا لِّلّٰهِ ۙوَلَوْ يَرَى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْٓا اِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَۙ اَنَّ الْقُوَّةَ لِلّٰهِ جَمِيْعًا ۙوَّاَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعَذَابِ

Artinya:

165. Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal).

 

i.        hubban adalah mencintai (sangat), hubban berarti sikap yang menunjukkan kecintaan atau kerinduan luar biasa.

 
ii.Dijelaskan pula dalam surat Al Baqarah ayat 165 bahwa orang yang beriman adalah orang yang amat sangat cinta kepada Allah SWT (asyyaddu hubban lillah). Beriman kepada Allah berarti amat sangat rindu terhadap ajaran Allah, yaitu Al Qur'an dan Sunnah Rasul. Apa yang dikehendaki Allah, menjadi kehendak orang yang beriman sehingga ia menjadi bertedak untuk mengorbankan segalanya dan jika perlu mempertaruhkan nyawa.

b)         وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِّنَ ٱلْجِنِّ وَٱلْإِنسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَّا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ ءَاذَانٌ لَّا يَسْمَعُونَ بِهَآ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ كَٱلْأَنْعَٰمِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْغَٰفِلُونَ

Artinya: Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.

c)         Pengertian iman menurut Al-Quran Surah Al-A'raf ayat 179 bahwa iman adalah meyakini dengan hati dan dibuktikan dalam amal perbuatan dengan menggunakan seluruh indera yang ada. Manusia dan jin dianugerahkan Allah dengan hati, namun sayangnya hati tersebut tidak digunakan untuk meyakini ayat-ayat Allah serta tidak mengimani Allah. Manusia dan jin lebih mendahulukan hawa nafsunya sehingga tidak menggunakan segala pemberiannya untuk semakin menguatkan keimanan dan ketakwaannya. Seharusnya dengan hati, akal, dan seluruh anggota tubuh yang dianugerahkan oleh Allah, manusia dan jin dapat semakin yakin akan beradaan Allah, kebesaran, dan kekuasaan Allah. Manusia dan jin akan semakin taat dan mau beribadah hanya kepada Allah.

d)         Iman kepada Allah SWT menurut kedua ayat tersebut adalah kita sebagai orang yang beriman dapat dibuktikan dengan amal perbuatan kita sesuai ajaran Allah SWT , ajaran Al-Qur’an , dan melakukan sunnah Rasul dengan rasa cinta dan ikhlas tulus dari dalam hati.

2.  

a.         Berikut Quran surat Ali Imran ayat 190-191:

اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ

190.  

Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,

191. الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.

 

Ayat tersebut menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan semesta alam dengan segala kesempurnaannya. Dan hanya para ulul albab sajalah yang dapat menyadari hal tersebut, ulul albab memiliki dua ciri, Yaitu orang yang sensntiasa berzikir dan berpikir. Seorang ulul albab akan senantiasa mengingat Allah SWT dalam segala kondisi dan seorang ulul albab akan senantiasa menggunakan akalnya untuk melakukan tafakur dan memikirkan penciptaan alam semesta.

 

b.         وَلَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِۦ نَفْسُهُۥ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ ٱلْوَرِيدِ

Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya

Dalam ayat ini hakikat manusia yang dimaksud adalah secara keseluruhan baik itu orang beriman maupun orang kafir. Dan semuanya ada malaikat pencatat di setiap sisinya (lihat ayat selanjutnya). Dalam ayat ini Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjelaskan bahwa Dia dekat dengan manusia daripada urat lehernya.

 

c.          Hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut adalah mempercayai akan kebesaran allah swt, mempercayai kitab-kitab sebelumnya, selalu mengingat allah swt,dan mengamalkan Kitab suci Al-Qur'an, serta menjauhi larangan allah swt.

 

3.  

a.                   Pengertian terminologis mengenai masyarakat adalah:

Kelompok manusia yang hidup serta bekerja sama dalam waktu yang sangat lama sehingga mereka memiliki kemampuan mengatur diri yang disertai pandangan bahwa diri mereka merupakan satu kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah terumuskan dengan jelas

 

b.                   Berikut ini adalah Surat Al Hujurat ayat 13 dan Surat Az Zukhruf ayat 32 yang berbunyi:

 Surat Al Hujurat ayat 13:

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْاۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti."

 

Surat Az Zukhruf ayat 32:

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

اَهُمْ يَقْسِمُوْنَ رَحْمَتَ رَبِّكَۗ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَّعِيْشَتَهُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۙ وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجٰتٍ لِّيَتَّخِذَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا سُخْرِيًّا ۗ وَرَحْمَتُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ

"Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kamilah yang menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan."

 

Dari kedua ayat tersebut maka asal usul masyarakat menurut fitrah manusia adalah sebagai berikut:

l  Allah Subhanahu wa ta'ala pada awalnya menciptakan manusia dari seorang laki-laki dan seorang perempuan. Yang dimaksud disini adalah Nabi Adam dan Hawa.

l  Kemudian Allah jadikan berbangsa bangsa dan bersukur suku yaitu menjadi sebuah masyarakat. Untuk bisa saling mengenal.

l  Namun suku-suku ini tidak ada manfaatnya di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Karena sesungguhnya yang paling mulia disisi Allah adalah orang yang paling bertakwa.

l  Kemudian di dalam kehidupan masyarakat Allah meninggikan sebagian dari sebagian yang lain beberapa derajat agar bisa bermanfaat orang sebagian tersebut untuk sebagian yang lain.

l  Maksudnya meninggikan derajat pada ayat 32 surat Az Zukhruf adalah sebagian diberikan kekayaan lebih agar bisa membantu sebagian yang lain (orang yang kekurangan harta).

 

c.                     

1.             Menjunjung Tinggi Nilai

Masyarakat madani identik dengan sifatnya yang beradab. Mereka selalu menjunjung tinggi nilai dan norma serta hukum yang mereka topang. Semua itu mereka pegang dengan ilmu, iman, dan juga teknologi. Hal tersebut berarti, masyarakat madani memiliki kehidupan yang berdasarkan aturan yang sudah berlaku. Mulai dari nilai, hukum, norma, dan lainnya.

Ketaatan mereka didasarkan pada iman, ilmu, dan teknologi yang sudah mereka pelajari. Kemudian dikembangkan dengan kekuatan iman serta keyakinan mereka terhadap Sang Pencipta.

2.             Mempunyai Peradaban yang Tinggi

Sebagai manusia yang mempunyai keyakinan serta keimanan yang kuat kepada Tuhan Sang Pencipta, masyarakat madani sudah membuktikan bahwa mereka adalah masyarakat yang beradab. Dimana mereka memiliki adab yang baik dan bertata krama. Selain itu, mereka juga mempunyai tata krama kepada sesama manusia serta Tuhannya.

3.  Memprioritaskan Kesederajatan serta Transparansi

Ciri selanjutnya yaitu masyarakat madani menilai bahwa status mereka itu semuanya sama. Entah itu perempuan maupun laki-laki. Keterbukaan atau transparansi itu artinya mereka akan menjalani kehidupan dengan sikap yang jujur dan tidak memerlukan adanya hal-hal yang harus ditutupi.

Sehingga hal tersebut akan menumbuhkan rasa saling percaya antara satu anggota dengan anggota yang lain. Hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat ini memiliki nuansa yang demokratis. Dimana demokratisasi mereka dapat diciptakan dengan adanya Lembaga Swadaya Masyarakat, partai politik, pers yang bebas, dan juga toleransi.

Mengapa bisa seperti itu? Karena dalam masyarakat sosial berkaitan dengan wacana kritik sosial yang rasional. Dimana anggota masyarakat secara eksplisit dan jelas menciptakan demokrasi. Jadi, masyarakat madani hanya dapat dijamin oleh negara yang menganut sistem demokrasi, seperti halnya Indonesia.

Kemudian terkait toleransi yang sudah disinggung di atas, mempunyai arti yaitu kesediaan tiap individu dalam menerima berbagai pandangan, sikap, dan juga perbedaan politik. Toleransi yang seperti itu adalah sebuah sikap yang dikembangkan di dalam masyarakat madani. Itu adalah sebagai bentuk dari rasa saling menghargai dan juga menghormati antar sesama. Baik itu kelompok maupun individu yang memiliki pendapat serta sikap yang berbeda.

4.             Ruang Publik yang Bebas

Ruang publik yang bebas biasanya juga disebut sebagai free public sphere. Ini merupakan wilayah yang memungkinkan masyarakat untuk mempunyai hak serta kewajiban warga negara. Dimana mereka memiliki akses penuh dalam berbagai kegiatan politik, berserikat dan juga bekerjasama, menyampaikan pendapat yang berbeda, dan juga berkumpul serta mendapatkan informasi secara luas.

5.             Supremasi Hukum

Dalam KBBI, supremasi hukum artinya kekuasaan tertinggi di dalam hukum yang berarti bahwa ada jaminan terciptanya keadilan yang bisa diwujudkan. Hal ini bisa terjadi apabila sebuah negara menempatkan hukum sebagai kekuasaan tertinggi.

Perlu digaris bawahi, bahwa keadilan yang dimaksud dapat terwujud jika hukum yang ada diberlakukan secara netral. Ini artinya, tidak ada pengecualian untuk mendapatkan suatu kebenaran atas nama hukum.

6.             Keadilan Sosial

Keadilan sosial atau disebut juga social justice adalah sebuah keseimbangan dan juga pembagian yang proporsional antara hak serta kewajiban suatu warga negara dan negara itu sendiri. Dimana hal itu meliputi aspek kehidupan.

Artinya, warga negara mempunyai hak serta kewajiban atas negaranya. Begitu juga negara, mereka juga mempunyai hak serta kewajiban atas warganya.

Hak dan kewajiban tersebut mempunyai porsi yang seimbang. Sehingga akan menghasilkan output yang seimbang juga. Kemajemukan atau keberagaman tentu akan terjadi di dalam masyarakat. Terlebih di dalam suatu negara yang memiliki berjuta warga negara. Dimana mereka berasal dari berbagai kelompok yang berbeda-beda.

Jadi, yang dimaksud dengan pluralisme yaitu suatu sikap menerima dan mengakui secara tulis bahwa masyarakat yang ada di sebuah negara itu bersifat majemuk atau beragam. Hal ini bisa menjadi faktor terwujudnya masyarakat yang multikultural. Mulai dari kebudayaan, nilai, adat istiadat, norma, dan juga bahasa, suku agama, serat etnis.

Sebagai anggota masyarakat madani, seperti halnya masyarakat Indonesia. Kita memiliki beragam bahasa, suku, agama, budaya, etnis, dan lainnya. Tentu sikap pluralisme harus kita miliki dan juga berkeyakinan bahwa sebuah kemajemukan akan memberikan nilai positif yang berasal dari Tuhan.

7.             Partisipasi Sosial

Untuk menjalin hubungan serta kerjasama antara kelompok maupun individu, kita perlu berpartisipasi dalam lingkungan sosial. Hal ini bertujuan untuk mencapai dan mewujudkan tujuan tertentu.

Dengan adanya partisipasi sosial yang bersih, maka itu adalah awal dari terciptanya masyarakat madani. Hal tersebut dapat terjadi jika ada nuansa yang bisa membuat hak serta kewajiban individu terjaga dengan sangat baik.

 

 

d.                   Pada masyarakat beradab dan sejahtera, berikut adalah prinsip umum yang diterapkan:

Ø  Kebebasan pada ruang publik: adanya suatu ruang yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk menyuarakan pendapatnya secara bebas.

Ø  Demokratis: adanya kesantunan yang terjadi pada pola hubungan interaksi yang terjadi dan dilakukan tanpa melihat latar belakang suku, ras, atau agama.

Ø  Toleransi: adanya sikap saling menghormati dan saling menghargai adanya perbedaan yang ada di tengah kehidupan masyarakat.

Ø  Pluralisme: adanya keragaman yang ada pada masyarakat sehingga anggota masyarakat tidak bersifat homogen.

Ø  Keadilan sosial: adanya kesamaan pada hak dan kewajiban yang dimiliki oleh masing-masing individu.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUGAS 3 PENGANTAR PENDIDIKAN MKDK4001

  TUGAS 3   Program Studi               : IP/Teknologi Pendidikan Kode Mata Kuliah                            : MKDK4001 Nama ...