FORMAT JAWABAN TUGAS TUTON
Tugas
2
MKDK4002
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Nama
:
NIM
:
Prodi
: PGSD Semester 2
UPBJJ
:
Pokjar
:
Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas
Terbuka
2022.2
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nyasehingga saya dapat menyelesaikan tugas tutorial
saya tepat pada waktunya.Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi
tugas Mata Pelajaran PerkembanganPeserta Didik/MKDK4002.
Selain itu, juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Perkembangan Peserta Didik bagi para pembaca dan juga bagi penulis.Saya
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Abdul wahid , selaku Dosen Mata Kuliah Perkembangan
Peserta Didik/MKDK4002 yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan
Tugas Tuorial ini.Saya menyadari, tugas yang saya tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang akan membangun saya nantikan
demi kesempurnaan tugas ini.
Temanggung, 31 Oktober 2022
PEMBAHASAN
1. Pada
era pandemi anak menjadi salah satu kelompok yang merasakan dampak Covid-19
yang cukup besar. Dimulai dari pendidikan, perubahan sistem daring cukup
banyak merubah sistem pendidikan di Indonesia. Kendala yang dihadapi pada
sistem pendidikan yaitu kesiapan tenaga pendidik yang kurang, tenaga pendidik
kesulitan untuk melakukan komunikasi dengan orang tua, dan kurangnya kesiapan
orang tua untuk mendampingi anak khususnya pada tingkat awal seperti PAUD,TK,
dan SD tingkat awal.
contoh kasus :
Banyak anak-anak sekarang sering melakukan absen/tidak masuk sekolah dari kasus
yang pernah saya alami baru ini, dan itu diakibatkan dari anak yang malas untuk
sekolah dan lebih memilih belajar dirumah dengan menggunakan gadget. Terlebih
lagi masih kebanyakan orang tua yang kurangnya kesadaran akan pentingnya
pendidikan di sekolah bagi anak-anak mereka.
Alasanya : Saya telah melakukan investigasi
dari banyak kasus anak yang sering tidak masuk sekolah dengan alasan yang tidak
jelas. Oleh sebab itu saya mendatangi atau bersilahturahmi ke beberapa rumah
siswa yang sering tidak masuk sekolah, dan yang saya temui kebanyakan seperti
kasus yang di alami oleh sekolah yang saya ampu.
2. Pelajar
dan gawai bagaikan dua sisi mata uang. Kemana-mana di tangan pelajar selalu ada
gawai, Ke sekolah pun mereka tidak bisa lepas dari gawai. Pelajar lebih resah
kalau gawainya ketinggalan di rumah daripada buku pelajarannya.
Sebentar-sebentar pelajar melihat gawainya, mulai saat mau masuk kelas, saat
istirahat, saat pulang sekolah, para pelajar selalu asyik dengan gawainya.
mengapa ini terjadi?
Kalau rumah sebagai kebutuhan
pokok seseorang, saat ini gawai juga seperti itu. Semua individu merasa`ada
yang kurang sebelum memiliki gawai, Bahkan, anak TK pun yang baru mengenyam
dunia pendidikan juga tidak bisa lepas dari gawai, Hanya gurulah yang bisa
membuat siswa lepas dari gawai, meskipun mungkin hanya sejenak.
Upaya yang harus dilakukan agar pelajar tidak salah dalam memanfaatkan Gawai
Jika ditilik dari dampak yang ditimbulkan maka diperlukan perhatian secara
seksama dari berbagai pihak yang terkait baik dari orang tua, guru, dan
lingkungan karena jika dibiarkan secara berlarut-larut maka kondisi semacam ini
justru menimbulkan kerugian yang cukup besar baik pada pelajar tersebut, orang
tua, masyarakat maupun negara. Untuk itulah, diperlukan upaya yang mungkin
dapat diterapkan antara lain:Profesionalisme guru di dalam pembelajaran
Berikut beberapa upaya :
1. Profesionalitas guru sangat berperan dalam proses pembelajaran.
Hal ini memungkinkan karena kemampuan guru dalam mengelolah kelas serta
menyampaikan materi-materi pembelajaran dengan menggunakan teknik-teknik,
pembelajaran tidak membosankan pelajar sehingga pelajar menjadi antusias dalam
mengikuti materi-materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Dengan
demikian, dapat meningkatkan prestasi belajar pelajar.
2. Kepedulian orang tua dan masyarakat pada aktivitas anak-anaknya
di luar lingkungan sekolah sangat memengaruhi pembentukan mentalitas pelajar.
Hal ini perlu dicermati karena keberadaan anak di lingkungan sekolah.
Sehubungan dengan itu, perlu kiranya di jalin hubungan kerjasama yang harmonis
dengan pihak keluarga dan masyarakat sekitar sehingga pelajar dengan penuh
kesadaran tidak mengakses gambar-gambar yang berbau pornografi yang akhirnya
dapat merusak mentalitas dari pelajar tersebut. Timbulnya kesadaran dari setiap
pelajar untuk memiliki gawai untuk hal-hal yang bersifat positif bukan untuk
berlomba-lomba memiliki gawai yang bermerk demi meningkatkan status sosial pelajar
sehingga timbul hal-hal yang tidak diinginakan seperti pencurian gawai di
lingkungan sekolah yang dapat meresahkan lingkungan sekolah dan pelajar itu
sendiri.
3. Adanya pengetahuan pelajar mengenai efek penggunaan gawai sangat
membantu setiap pelajar dalam menggunakan gawai. Hal ini dikarenakan semakin
sering pelajar menggunakan gawai untuk hal-hal yang kurang bermanfaat maka
radiasi yang dipancarkan oleh gawai ke dalam tubuh semakin meningkat dan dapat
menyebabkan perubahan-perubahan pada tubuh mulai dari tingkat molekuler,
susunan atom-atomnya bahkan sampai pada perubahan sistem yang ada pada tubuh
seperti sistem hormonal, enzim dan metabolism tubuh sampai perubahan struktur
DNA. Untuk tingkat molekuler misalnya dapat menimbulkan gangguan pada sistem syaraf
pusat, gangguan pada pengaturan fungsi kelenjar buntu oleh syaraf dan perubahan
permeabilitas pembuluh darah yang pada akhirnya memengaruhi kesehatan dan
berdampak pada prestasi belajar
4. Apabila kebijakan sekolah memperbolehkan pelajar membawa gawai maka
harus ada aturan yang harus di patuhi pelajar misalnya saat pelajar memasuki
pintu masuk gerbang sekolah di sediakan box untuk meletakkan gawai, apabila
pada saat jam pelajaran memerlukan gawai untuk browsing materi
pelajaran di persilahkan ketua kelas mengambil gawai yang sudah di taruh di box
dan di simpan di ruang TU untuk di bagikan ke teman satu kelasnya setelah browsing materi
selesai, gawai di kumpulkan kembali untuk di simpan di ruang TU. Pada saat
pulang sekolah pelajar dapat mengambil gawai nya kembali. Keuntungan lain dari
mengumpulkan gawai di box adalah guru dapat melihat isi gawai pelajar mungkin
ada video atau gambar gambar yang tidak selayaknya di lihat pelajar dan pesan
yang mencurigakan seperti keterlibatan pelajar berbuat kejahatan dan narkoba.
Aturan sekolah memperbolehkan pelajar membawa gawai dan sanksi yang di
berikan kepada pelajar apabila ada pelanggaran harus ada kesepakatan
sekolah dengan orang tua, sehingga apabila ada masalah di belakang hari tidak
ada komplain dari orang tua.
DAFTAR
PUSTAKA/REFERENSI
Satria.(2021). Ugm.ac.id. Diakses
pada 31 Oktober 2022, dari https://ugm.ac.id/id/berita/21427-dampak-covid-19-terhadap-tumbuh-kembang-anak
YUNIASARI ,RITMA. (2022). ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id. 5 Juni 2022 https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/aksi-nyata-budaya-positif-penggunaan-gawai-secara-bijak/
Temanggung, 31 Oktober 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar