Translate

3 Desember 2022

TUGAS 1 PENGANTAR PENDIDIKAN MKDK4001

 

TUGAS TUTORIAL I

 

 

Program Studi              :  IP/TP

Kode Mata Kuliah        :  MKDK4001

Nama Mata Kuliah       :  Pengantar Pendidikan

Jumlah sks                    :  3 sks

Nama Pengembang       :  Edi Kurniawan,S.Pd.M.Pd

Nama Penelaah             : 

Tahun Pengembangan  :  2018

Status Pengembangan   : Baru/Revisi*

Edisi Ke-                       :  1     

 

No.

Uraian Tugas Tutorial

Skor Maksimum

Sumber Tugas Tutorial

1.       

Hakikat manusia adalah seperangkat gagasan atau konsep yang mendasar tentang manusia dan makna eksistensi manusia di dunia.

a.Uraikan  tujuan hidup manusia sebagai makhluk beragama ?

b.Jelaskan  asas-asas antropologis yang mendasari manusia dapat dididik ? 

     

 

 

 

      10

      15

Modul 1

MKDK4001 Pengantar Pendidikan

KB 1

2.       

Pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia baik dalam bentuk formal dan informal. Kaitkan  pendidikan dan hak asasi manusia

     25

Modul 1

MKDK4001 Pengantar Pendidikan

KB 3

3.       

Pendidikan selain memiliki tujuan, memiliki beberapa landasan salah satunya landasan sosiologi, Analisis hubungan timbal balik pendidikan dan masyarakat ? 

      25

Modul 2

MKDK4001 Pengantar Pendidikan

KB 2

4.       

Pendidikan adalah membimbing untuk mengeluarkan suatu kemampuan yang tersimpan di dalam diri anak.

a.       Jelaskan Unsur-unsur Pendidikan ?

b.      Sebutkan dan rinci jenis pergaulan berdasarkan pelakunya?

    

 

 

      15

      10

Modul 3

MKDK4001 Pengantar Pendidikan

KB 1

 

 

     100

 

*) Coret yang tidak perlu

 

 

 

 

 

 

JAWAB : 

1. Hakikat manusia adalah seperangkat gagasan atau konsep yang mendasar tentang manusia dan makna eksistensi manusia di dunia.

a. Tujuan hidup manusia sebagai makhluk beragama

a.) Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk natural dan supranatural, manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat yang mulia.

b.) Manusia adalah kemauan bebas. Inilah kekuatannya yang luar biasa dan tidak dapat dijelaskan. Kemauan dalam arti bahwa kemanusiaan telah masuk ke dalam rantai kausalitas sebagai sumber utama yang bebas kepadanya dunia alam world of nature, sejarah, dan masyarakat sepenuhnya bergantung serta terus menerus.

c.) Manusia adalah makhluk yang sadar. Ini adalah kualitasnya yang paling menonjol. Kesadaran dalam arti bahwa melalui daya refleksi yang menakjubkan, ia memahami aktualitas dunia eksternal, menyingkap rahasia yang tersembunyi dari pengamatan, dan mampu menganalisis masing – masing realita dan peristiwa.

d.) Manusia adalah makhluk yang sadar diri. Ini berarti bahwa ia adalah satu – satunya makhluk hidup yang mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri, ia mampu mempelajari, menganalisis, mengetahui, dan menilai dirinya.

e.) Manusia adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah lakunya ini memisahkan dirinya secara keseluruhan dari alam, dan menempatkannya di samping Tuhan.

f.) Manusia adalah makhluk idealis, pemuja yang ideal. Dengan ini berarti ia tidak pernah puas dengan apa yang ada, tetapi berjuang untuk mengubahnya menjadi apa yang seharusnya. Idealisme adalah factor utama dalam pergerakan dan evolusi manusia.

g.) Manusia adalah makhluk moral. Di sinilah timbul pertanyaan penting mengenai nilai. Nilai terdiri dari ikatan yang ada antara manusia dan setiap gejala, perilaku, perbuatan atau dimana suatu motif yang lebih tinggi daripada motif manfaat timbul.

h.) Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi uniknya sendiri, dan sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yang bersifat istimewa dan mulia.

b. Asas-asas antropologis yang mendasari manusia dapat dididik

1) Asas Potensialitas

Sebelumnya sudah dibahas berbagai potensi yang ada pada manusia yang memungkinkan mereka akan menjadi manusia, tetapi untuk menjadi manusia diperlukan suatu sebab yaitu pendidikan. Contohnya dalam aspek kesusilaan, manusia diharapkan mampu berperilaku sesuai dengan norma-norma moral dan nilai-nilai moral yang diakui di masyarakat. Ini merupakan salah satu tujuan dari pendidikan atau sosok manusia ideal berkenaan dengan dimensi moralitas.

2) Asas Dinamika

Manusia selalu aktif baik dalam aspek fisiologi ataupun spiritualnya. Ia selalu menginginkan dan mengejar segala hal yang lebih dari apa yang telah ada atau yang telah dicapai olehnya. Ia selalu berupaya untuk mengaktualisasikan diri agar menjadi ideal, baik dalam tujuan interaksi atau komunikasinya secara horizontal manusia ke manusia ataupun vertikal atau transendental, manusia ke Tuhan.

3) Asas Individualitas

Individu di antaranya mempunyai kedirisendirian atau subjektivitas. Ia berbeda dari yang lainnya dan mempunyai keinginan untuk menjadi seseorang sesuai keinginan dirinya sendiri. Sekalipun ia bergaul dengan sesama tetapi ia tetap adalah dirinya sendiri. Sebagai Individu ia tidak pasif melainkan bebas dan aktif untuk mewujudkan dirinya sendiri. Pendidikan dilakukan dengan tujuan untuk membantu manusia dalam rangka mengaktualisasikan atau mewujudkan dirinya. Pendidikan bukan hanya sekedar untuk membentuk manusia sesuai kehendak pendidik dengan mengabaikan dimensi individualitas manusia atau peserta didik. Sedangkan di sisi lain manusia sesuai dengan individualitasnya berupaya untuk dapat mewujudkan dirinya. Oleh karena itu asas individualitas manusia menandakan bahwa manusia akan dapat dididik.

4) Asas Sosialitas

Sebagai makhluk sosial manusia hidup bersama dengan sesamanya. Ia butuh bergaul dengan orang lain. Dalam kehidupan bersama dengan sesama ini maka akan terjadi hubungan yang mempengaruhi timbal balik. Setiap individu akan menerima pengaruh dari individu lainnya. Kenyataan ini memberikan kemungkinan bagi manusia untuk bisa dididik. Karena upaya bantuan atau pengaruh pendidikan tersebut disampaikan justru melalui interaksi atau komunikasi dengan sesama individu.

5) Asas Moralitas

Manusia mempunyai kemampuan untuk membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik, dan pada dasarnya ia berpotensi untuk berperilaku baik atas dasar kebebasan dan tanggung jawabnya atau disbeut sebagai aspek moralitas. Pendidikan pada hakikatnya bersifat normatif yang artinya dilaksanakan berdasarkan sistem nilai dan norma tertentu serta diarahkan untuk dapat mewujudkan manusia yang ideal, yaitu manusia yang diharapkan sesuai dengan sistem nilai dan norma tertentu yang bersumber dari agama maupun budaya yang diakui di masyarakat. Pendidikan itu bersifat normatif dan manusia memiliki dimensi moralitas karena itu aspek moralitas memungkinkan manusia untuk bisa dididik. Atas dasar berbagai asas yang disebutkan di atas, pendidikan mutlak harus dilaksanakan. Jika berbagai asumsi tersebut diingkari maka kita akan sampai pada kesimpulan bahwa manusia tidak perlu dididik, dan tidak akan dapat dididik karena itu kita tak perlu melaksanakan pendidikan.

 

2. Pendidikan dan hak asasi manusia

Pendidikan dapat didefinisikan sebagai humanisasi atau upaya memanusiakan manusia yaitu upaya membantu manusia untuk dapat bereksisrensi sesuai dengan martabatnya sebagai manusia. Manusia menjadi manusia yang sebenarnya jika ia mampu merealisasikan hakikatnya secara total maka pendidikan hendaknya merupakan upaya yang dilaksanakan secara sadar dengan bertitik tolak pada asumsi tentang hakikat manusia. Hidup bagi manusia bukan sekedar hidup sebagaimana hidupnya tumbuhan atau hewan, melainkan hidup sebagai manusia. Hak hidup bagi manusia mengimplikasikan hak untuk mendapatkan pendidikan. Hak inilah yang diperjuangkan berbagai organisasi internasional belakangan ini untuk dimasukkan sebagai tambahan daftar hak asasi manusia. Hak asasi manusia diinjak – injak oleh penguasa pemerintahan monarki dan absolutisme, tercatat dalam sejarah di Eropa. Pada awalnya, melalui pendidikan hak asasi diupayakan agar diperoleh setiap individu warga negara. Selanjutnya, hak asasi manusia mengimplikasikan hak pendidikan dan demokrasi pendidikan. Pendidikan harus bersifat demokratis, dan dilaksanakan kewajiban belajar. Mengenai hal ini, sehari setelah proklamasi kemerdekaannya, bangsa Indonesia telah menyatakan bahwa pendidikan adalah hak setiap warga negara. Sekalipun mengahadapi berbagai kendala, program wajib belajar telah dimulai sejak tahun 1950 dan sampai kini terus diupayakan. Orang tua, masyarakat, pemerintah, dan pemerintah daerah mempunyai hak dan kewajiban dalam bidang pendidikan sebagai jaminan akan hak pendidikan bagi setiap individu atau warga negara. Hal ini sebagaimana dinyatakan dalam UU RI No. 20 Tahun 2003.

 

3. Hubungan timbal balik pendidikan dan masyarakat

Sudarja Adiwikarta (1988) antara lain mengemukakan bahwa :

a) Terdapat hubungan yang tetap dan positif antara derajat pendidikan dengan kehidupan ekonomi, dalam arti makin tinggi derajat pendidikan suatu masyarakat makin tinggi pula derajat ekonominya. Sebaliknya, dalam masyarakat yang memiliki taraf kehidupan ekonomi yang baik, potensi pengembangan pendidikan itu lebih besar karena orang – orangnya telah lebih siap dan lebih banyak dana tersedia.

b) Di dalam masyarakat terdapat stratifikasi social (pelapisan social). Berkenaan ini, pendidikan berpengaruh terhadap stratifikasi social, sebaliknya stratifikasi social juga berpengaruh terhadap pendidikan. Artinya, bahwa pandangan anggota masyarakat mengenai pendidikan, keperluan akan pendidikan dan dorongan serta cita – cita dan hal – hal lain mengenai pendidikan, diwarnai oleh stratifikasi social. Sebaliknya pendidikan juga berpengaruh terhadap terbentuknya atau terpeliharanya stratifikasi social.

c) Pendidikan berpengaruh terhadap mobilitas social. Dalam masyarakat yang memiliki sistem stratifikasi sosial terbuka, melalui pendidikan orang mempunyai kesempatan untuk berusaha naik ke tangga status sosial yang lebih tinggi dari semula, tetapi sebaliknya terbuka pula peluang untuk turun atau jatuh ke tangga status sosial di bawahnya.

d) Pendidikan mempunyai peranan dalam rangka perubahan sosial. Dalam hal ini selain berperan sebagai agen pelestari keadaan masyarakat, pendidikan juga berperan sebagai pelaku perubahan keadaan di dalam masyarakat.

4. Pendidikan adalah membimbing untuk mengeluarkan suatu kemampuan yang tersimpan

di dalam diri anak.

a. Unsur – unsur pendidikan yaitu :

a) Tujuan pendidikan

Berfungsi sebagai pemberi arah bagi semua kegiatan dalam proses pendidikan.

b) Pendidik

Berfungsi membantu merumuskan tujuan pendidikan, menciptakan situasi, dan kondisi lingkungan yang kondusif bagi peserta didik untuk belajar, memfasilitasi peserta didik untuk mendapatkan materi pendidikan, serta menyelenggarakan proses pendidikan.

c) Anak didik atau peserta didik

Berfungsi untuk mendidik diri atau belajar.

d) Isi atau materi pendidikan

Berfungsi sebagai apa yang harus dipelajari peserta didik.

e) Metode dan alat pendidikan

Berfungsi sebagai cara untuk memperlancar proses pendidikan.

f) Lingkungan pendidikan (Sutan Zanti Arbi dan Syahniar Syahrun, 1992/1993) Berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses pendidikan.

 

b. Jenis pergaulan berdasarkan pelakunya, sebagai berikut:

a) Pergaulan orang dewasa dengan orang dewasa.

b) Pergaulan orang dewasa dengan anak atau orang yang belum dewasa.

c) Pergaulan anak dengan anak.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUGAS 3 PENGANTAR PENDIDIKAN MKDK4001

  TUGAS 3   Program Studi               : IP/Teknologi Pendidikan Kode Mata Kuliah                            : MKDK4001 Nama ...